Senin, 01 Oktober 2012
di
06.01
|
Coba kita amati, manakala cahaya matahari menerobos celah-celah pentilasi atau ketika cahaya Matahari meneroboh rindangnya pepohonan, ternyata cahaya selalu merambat lurus. Dengan demikian, cahaya yang merambat dapat kita gambarkan sebagai garis lurus berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah, ada yang divergen (menyebar) atau konvergen (mengumpul).
Konvergen |
Divergen |
Jika kita amati, pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur (pemantulan difus). Pemantulan teratur terjadi jika berkas sinar sejajar jatuh pada permukaan halus sehingga berkas sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dan searah, sedangkan pemantulan baur terjadi jika sinar sejajar jatuh pada permukaan yang kasar sehingga sinar tersebut akan dipantulkan ke segala arah dengan berkas sinar pantul yang menyebar. Hikmahnya adalah manusia dapat melihat benda di sekitar benda yang terkena cahaya.
Difus |
Teratur |
Begitulah alam mengajari kita, yang jika kita gali ilmunya akan memberi manfaat yang luar biasa.
Dari penelitian tentang pemantulan cahaya ini, Seorang ahli matematika berkebangsaan belanda yang bernama Willebrod Snellius (1591 – 1626) dalam penelitiannya ia berhasil menemukan hukum pemantulan cahaya yang berbunyi :
- Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
- Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul ( i = r )
Diposting oleh
Unknown
Label:
Pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar